Saat Anda berbicara tentang makanan dari Matsuyama, mungkin sulit untuk memisahkannya dari berbagai makanan lezat Ehime. Tapi ada beberapa makanan yang sangat khas dari Matsuyama.
Salah satu makanan tersebut namanya seperti nama kota ini — matsuyamazushi (松山鮓), sejenis sushi dengan ikan dari Laut Pedalaman Seto di mana nasinya dibumbui dengan kaldu ikan dan cuka. Makanan favorit Matsuyama lainnya adalah mie goshiki somen (五色そうめん). Ini adalah bihun yang diwarnai dengan menggunakan bahan-bahan alami: kuning dari telur, hijau dari bubuk teh hijau, coklat dari tepung soba, merah dari buah plum dan shiso (sejenis herbal), dan putih polos tanpa ditambahi apa-apa. Somen tersebut digulung dengan tangan, sering disajikan dengan tai (sea-bream) alias ikan yang menjadi simbol Prefektur Ehime, yang ditata sedemikian rupa hingga ikan tersebut tampak seperti berenang di mie yang beriak -- sangat imut! Selain itu ada Tai meshi, ikan yang dimasak di atas nasi, juga bisa ditemukan di Matsuyama. Tai-ya di Mitsu adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati makanan-makanan tersebut.
Matsuyama juga memiliki makanan penutup. Awalnya kudapan manis tradisional Jepang mungkin terasa kurang memiliki tingkat kemanisan yang seharusnya dimiliki makanan penutup — tapi makin lama Anda akan semakin menyukai kudapan tersebut. Usuzumi yōkan (薄墨羊羹) adalah sejenis jeli keras dengan kacang-kacang putih di dalamnya, yang diberi rasa dengan teh. Yōkan sangat berbeda dengan makanan penutup Barat, tapi sangat indah untuk dilihat dan sangat cocok dinikmati dengan secangkir teh pada jam 3 sore. Botchan dango (坊っちゃん団子) adalah tiga pangsit beras di tusukan sate yang dilapisi dengan pasta kacang manis yang diwarnai dengan kacang azuki, telur, dan bubuk teh hijau. Tidak ada penjelasan yang bisa menggambarkan seperti apa rasa kudapan-kudapan ini — cobalah sendiri, rasanya enak. Mungkin makanan penutup yang paling mirip dengan makanan penutup Barat adalah taruto, meskipun makanan ini tidak berbentuk seperti kue — ini adalah semacam Swiss roll, tapi isinya bukan krim, melainkan pasta kacang yang diberi rasa jeruk. Sangat cocok dengan kopi atau teh.
Dari berbagai makanan yang ditemukan di seluruh Ehime, jakoten (じゃこ天) mungkin adalah yang paling terkenal. Makanan ini terbuat dari pasta bayi ikan yang digoreng dalam bentuk patty. Seluruh bagian tubuh bayi ikan digunakan dalam makanan ini, sehingga patty-nya memiliki rasa yang kaya dan teksturnya renyah. Jakoten rasanya sangat enak ketika baru matang dan dimakan panas-panas dari kantong kertas pembungkusnya. Tapi makanan ini juga enak meskipun sudah dingin dan sering diiris-iris untuk digunakan dalam hidangan lain.
Ehime adalah daerah pegunungan dan ada banyak tempat wisata alam di sini. Jika Anda menjelajahi perbukitan sekitar yang ada di salah satu kotanya, Anda kemungkinan akan bertemu dengan babi hutan dan burung pegar. Jika Anda beruntung, Anda bisa menemukan tempat yang menyajikan daging mereka. Babi disebut shishi, atau inoshishi (シシ、イノシシ) dan burung pegar disebut kiji (キジ).
Di bendera Prefektur Ehime terdapat gambar bunga pohon mikan, sejenis jeruk. Jika Anda mengunjungi supermarket di Ehime dari awal musim gugur hingga pertengahan musim panas, Anda dapat menemukan berbagai macam buah jeruk lokal. Jeruk terbaik memiliki keseimbangan rasa manis dan asam yang pas. Favorit saya adalah jeruk yang memiliki benjolan di bagian atas yang disebut dekopon (dijual di Australia dengan nama 'sumo'). Jeruk-jeruk itu paling enak saat Februari dan Maret.
Tidak ada diskusi tentang makanan Jepang yang lengkap tanpa sake, pelengkap yang sempurna untuk setiap makanan Jepang. Sake Ehime cenderung sedikit lebih manis daripada daerah lain, meskipun ada banyak jenis yang kering juga. Jika Anda penasaran untuk mencoba sake dengan makanan Jepang, coba saja mengatakan “sake” di restoran mana pun — bantuan akan tiba dalam satu bentuk atau lainnya. Tapi tidak ada tempat yang lebih baik untuk mencoba sake selain Kuramotoya di Matsuyama. Dan jika Anda ingin mencoba ziarah 88 pabrik sake di sekitar pulau Shikoku, situs ini cocok untuk Anda.
Meshi kuō! - Ayo makan!